CARA MENUJU KEBAHAGIAAN

Bagaimana cara menuju kebahagiaan?   Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia :

Kebahagiaan atau kegembiraan merupakan suatu keadaan pikiran atau perasaan yang ditandai dengan kecukupan hingga kesenangan, cinta, kepuasan, kenikmatan, atau kegembiraan yang intens.

Banyak pendekatan filsafat, agama, psikologi, dan biologi telah dilakukan untuk mendefinisikan kebahagiaan dan menentukan sumbernya. Para filsuf dan pemikir agama telah sering mendefinisikan kebahagiaan dalam kaitan dengan kehidupan yang baik dan tidak hanya sekadar sebagai suatu emosi. Definisi ini digunakan untuk menerjemahkan eudaimonia (Bahasa Yunani: εὐδαιμονία) dan masih digunakan dalam teori kebaikan.

Menurut Mario Teguh :

“Kebahagiaan, seperti keberhasilan – bukanlah nama tujuan, tapi kualitas perjalanan.”

“Jangan risaukan orang yang berburuk hati kepadamu. Bahagiakanlah mereka yang sudah jelas-jelas mencintaimu.”

Pengertian Kebahagiaan secara etimologi kebahagiaan berarti keadaan senang, tentram; terlepas dari segala yang menyusahkan.sehingga, kebahagiaan adalah suatu keadaan yang berlangsung, bukanlah suatu perasaan atau emosi yang berlalu.

http://e-tipsehat.blogspot.com/2014/04/cara-menurunkan-berat-badan-menjadi.html


Kebahagiaan berasal dari kata Sanskerta, yaitu bhagya yang berate jatah yang menyenangkan. Bahagian juga diartikan dengan keberuntungan. Dengan demikian,kebahagiaan berarti suatu kondisi sejahtera, yang ditandai dengan keadaan yang relative tetap, dibarengi keadaan emosi yang secara umum gembira, mulai dari sekedar rasa suka sampai dengan kegembiaraan menjalani kehidupan, dan adanya keinginan alamiah untuk melanjutkan keadaan ini. Dalam perspektif ini bahagia pada dasarnya adalah berkaitan dengan kondisi kejiwaan manusia.

Menurut Aristoteles, kebahagiaan itu dapat dibagi menjadi lima bagian, yaitu :
  1. kebahagiaan yang terdapat pada kondisi sehat badan dan kelembutan indrawi. 
  2. kebahagiaan karena mempunyai sahabat. 
  3. kebahagiaan karena mempunyai nama baik dan termasyhur. 
  4. kebahagiaan karena sukses dalam berbagai hal. 
  5. kebahagiaan karena mempunyai pola piker yang benar dan punya keyakinan yang mantap.

Dengan tercapainya kelima hal ini, menurut Aristoteles barulah manusia akan mencapai bahagia yang sempurna.

Sedangkan bagi filsuf sebelum Aristoteles, seperti Phytagoras, Sokrates dan Plato, kebahagiaan hanya bisa dicapai di dalam jiwa saja. Oleh karenanya, ketika mengklasifikasikan bahagia mereka hanya membatasi pada fakultas-fakultas jiwa saja; seperti kearifan, keberanian, kesederhanaan dan keadilan. Kebahagiaan hanya akaan berkurang jika manusia mempunyai pikiran yang lemah. Dengan demikian, kemiskinan, nama baik, wibawa ataupun kekurangan lain diluar badan tidak akan merusak nilai kebahagiaan.


http://e-tipsehat.blogspot.com/2013/12/manfaat-makan-sayuran-hijau.html

Entri Populer